gatot kaca wisuda menceritakan  tentang Raden Gatotkaca yang memiliki otot kawat serta tulang besi yang merupakan putra dari Bimasena (pandawa) dan Arimbi (keturunan raksasa). Tetapi pada saat itu terjadilah pertentangan ketika Gatotkaca hendak dijadikan sebagai raja Pringgadani (bangsa raksasa), hal tersebut ditentang oleh Raden Brajadenta (adik Arimbi).

Raden Brajadenta merasa ialah yang lebih berhak atas tahta sebagai raja di Pringgadani karena ia putra laki-laki di keluarga Braja sedangkan Gatotkaca hanya anak dari kakak perempuannya. Terjadilah keributan antara Raden Brajadenta dan Arimbi. Gatotkaca membantu ibunya untuk melawan Brajadenta. Pada saat itu Gatotkaca berhasil diringkus oleh Brajadenda dan akan membunuhnya menggunakan senjata Candrasa. Namun Brajamusti (ayah Arimbi dan Brajadenta) membela Gatotkaca yang kemudian terjadilah perkelahian antara dua raksasa. Keduanya bertarung dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, namun tidak ada yang menang. Karena sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, tubuh kedua raksasa tersebut mati dan mulai mengecil yang kemudian menyatu dengan tubuh Gatotkaca. Sehingga Gatotkaca memiliki berbagai ilmu dan kekuatan seperti ajian Brajamusti pada telapak tangan kirinya dan ajian Brajadenta pada telapak tangan kanannya. Karena hal tersebut, Gatotkaca dinobatkan sebagai raja Pringgadani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Gatot Kaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".