Ciri fisik ikan red devil
Red devil cichlid memiliki banyak variasi struktur tubuhnya. Di alam liar seringkali warnanya cokelat tua hingga abu-abu. Itu dipengaruhi pembauran dengan lingkungan alamnya. Ada juga yang tetap tampak berwarna merah cerah. Beberapa ikan red devil memiliki ekor dan sirip berujung hitam. Mulutnya tebal dan kenyal, berwarna hitam atau oranye.
Ikan ini dikenal sebagai salah satu jenis cichlid yang paling ganas dan agresif. Mengutip Fishkeeping World, dinamai sebagai red devil, karena memiliki gigi besar, rahang kuat, dan perilaku agresif. Red devil semasa tumbuh bisa hidup bersama ikan lainnya. Tapi, saat dewasa red devil akan menyerang atau memangsa ikan spesies lain yang berukuran lebih kecil.
Red devil suka menghuni perairan terbuka dan jarang ditemukan di sungai. Ikan red devil menyukai dasar pasir halus yang banyak tempat persembunyian di antara batu dan kayu. Biasanya ikan red devil ditemukan di area bebatuan dan batang kayu yang terendam.
Gigi besar dan rahang kuat menunjukkan, spesies ini pemangsa atau predator. Red devil memakan ikan kecil, siput, larva serangga, cacing, dan organisme di bagian bawah air lainnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Ikan Red Devil bukanlah fauna asli Indonesia. Ikan ini sempat membuat heboh karena muncul di Danau Toba dan mengganggu ekosistem asli di danau kebanggaan masyarakat Sumatra Utara ini.
Jika melihat penampakannya, ikan Red Devil memiliki rupa yang cantik dan cocok untuk dikoleksi. Inilah yang membuat beberapa penghobi ikan menjadikan Red Devil sebagai salah satu ikan hias.
Namun di balik rupanya yang cantik, Red Devil adalah spesies ikan berbahaya yang siap memangsa ikan-ikan lainnya. Apalagi jenis ikan ini tergolong cepat berkembang biak dan sanggup beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan Red Devil Dilarang di Indonesia
Ikan predator ini pernah muncul serta menghebohkan ekosistem air tawar di Danau Toba, Sumatera Utara. Aksi brutal dari ikan red devil menjadikan populasi ikan endemik menjadi menurun serta merugikan nelayan setempat.
Kemunculan dari ikan buas ini ternyata juga terjadi di banyak daerah lain di Indonesia. Si setan merah ini dapat ditemukan di beberapa daerah, seperti Waduk Sermo, Kulon Progo dan Waduk Wonorejo, Tulungagung. Populasi ikan agresif ini menjadi sangat banyak dan memangsa ikan-ikan lain yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi.
Pemerintah RI pun sudah merilis peraturan yang melarang persebaran ikan red devil di Indonesia. Larangan tersebut diatur melalui Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran dan Pengeluaran Jenis Ikan Yang Membahayakan dan atau Merugikan Dalam dan Dari Perairan Negara Republik Indonesia
Asal Mula Ikan Red Devil di Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, ikan ini bukanlah spesies asli dari Indonesia. Meski demikian, ikan ganas ini sudah dapat dengan mudah ditemukan di perairan air tawar Tanah Air. Peneliti mengungkapkan bahwa ikan yang memiliki gigi tajam ini sudah masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1990-an, dibawa dari Singapura dan Malaysia lalu disebarkan di beberapa waduk buatan di Indonesia.
Peneliti juga mengungkapkan bahwa banyak ikan merah cantik yang dengan sengaja dilepas di perairan Indonesia oleh para penggemar ikan hias dengan berbagai alasan yang salah satunya adalah keganasan dari ikan ini. Pelepasan ikan ini dilakukan tanpa pengkajian yang jelas sehingga mengakibatkan populasi ikan red devil di alam liar meluas dengan cepat, bahkan hingga mendominasi serta merusak perairan tersebut.
Awal masuk ke Indonesia
Ikan Red Devil bukanlah spesies asli Indonesia. Namun, ikan ganas ini sudah banyak muncul di perairan air tawar Tanah Air sejak puluhan tahun lalu.
Dilansir dari CNBC (3/8) peneliti mencatat ikan Red Devil masuk ke Indonesia sekitar 1990-an. Lalu dibawa dari Malaysia dan Singapura dan disebar di beberapa waduk buatan di Indonesia.
Peneliti juga menemukan bahwa ikan Red Devil sengaja dilepas di perairan Indonesia oleh para penggemar ikan hias. Pelepasan ikan ini diklaim tanpa pengkajian yang jelas sehingga berakibat populasi Red Devil meluas dengan cepat sampai mendominasi dan merusak beberapa perairan.
Sejenis ikan lou han yang berasal dari Nikaragua
Mendengar nama red devil mungkin membuatmu bertanya-tanya, jenis ikan apa itu? Jadi, si ikan setan merah mempunyai nama ilmiah Amphilophus labiatus. Nah, genus dari red devil sama dengan ikan lou han, yaitu Amphilophus, sehingga membuat keduanya masih berkerabat.
Selain itu, red devil bukan berasal dari Indonesia, melainkan Amerika Tengah. Secara spesifik, ikan setan merah merupakan spesies endemik dari perairan Nikaragua, seperti Danau Nikaragua, Danau Xiloa, dan Danau Managua.
Amphilophus labiatus lebih sering mendiami perairan air tawar berupa danau ketimbang sungai. Selain itu, Seriously Fish menyebutkan bahwa spesies ini umumnya ditemukan di perairan berbatu tempat mereka kerap berenang di antara celah-celah batu tersebut.
Tergolong Sebagai Ikan yang Kuat
Dilansir dari Aquarium Source, ikan ini banyak disukai oleh penggemar ikan hias karena kepribadiannya. Meskipun ganas, ikan dengan warna indah ini bisa membangun sebuah relasi dengan pemiliknya dan bahkan dapat memohon-mohon untuk diberi makan layaknya tingkah seekor anjing.
Meskipun keberadaan dari ikan ini membahayakan perairan, tetapi banyak masyarakat yang menjadikan ikan unik ini sebagai peliharaan di akuarium. Faktanya memang ikan asal Nikaragua ini mempunyai motif yang hampir serupa dengan ikan lou han, sehingga banyak orang yang justru malah semakin ingin memeliharanya.
Sesuai dengan namanya, warna merah yang ada pada ikan red devil tersebut memang sangatlah mencolok bila diletakan di dalam akuarium.
Ikan Hias yang Bisa Dikonsumsi
Berbeda dengan jenis ikan hias lain, ikan red devil tergolong sebagai jenis ikan yang bisa dikonsumsi. ikan ini juga memiliki kandungan Asam Amino dan protein yang tinggi serta sangat baik untuk dikonsumsi baik oleh berbagai kalangan baik anak-anak hingga ibu hamil. Bahkan beberapa orang menyebut jika rasa dari ikan ini lebih enak jika dijadikan sebagai olahan kripik, difillet, dan digoreng.
Ada yang berwarna cokelat, putih, hingga merah
Meskipun namanya setan merah, warna tubuh ikan yang mampu hidup hingga 10–12 tahun ini gak sekadar merah. Ada juga red devil yang berwarna abu-abu, cokelat, putih, kuning, dan merah muda.
Karakteristik lainnya berupa bibir besar yang bisa kamu jumpai pada Amphilophus labiatus liar. Mencapai kematangan seksual di usia 3 tahun, Fishkeeping World melansir bahwa spesies ini mampu tumbuh hingga 38 cm dengan berat 1,2 kg.
Untuk penampilan ikan jantan dan betina sendiri, gak terlalu ada perbedaan mencolok. Hanya saja, berdasarkan Aquarium Source, red devil jantan biasanya berukuran lebih besar. Mereka juga memiliki benjolan di kepala yang lebih terlihat saat musim kawin serta papila genital yang meruncing.
Baca Juga: 5 Fakta Ikan Mas Komet, Ikan Berekor Cantik dari Amerika Serikat
Red Devil mudah berkembang biak
Ikan Red Devil bisa hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 sampai 26 derajat celcius, dengan kandungan pH sekitar 6.0-8.0.
Red devil hidup di daerah permukaan dan teritorial di suatu perairan. Ikan ini juga disebut mudah berkembang biak karena betina bisa mengeluarkan ribuan telur, dan dapat bertelur sepanjang tahun.
Red Devil juga tercatat sebagai ikan yang memiliki umur panjang. Ikan ini dapat hidup 10 sampai 12 tahun. Bahkan dikabarkan mereka bisa hidup lebih lama lagi. Dilansir dari Aquarium Source, angka harapan hidup ikan Red Devil dipengaruhi oleh kualitas air.
Ikan ini juga dikenal memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Itulah mengapa ikan Red Devil bisa hidup di perairan tawar mana saja.
Red devil tergolong ikan akuarium yang kuat
Menurut Aquarium Source, red devil disukai banyak penggemar ikan hias karena kepribadiannya. Mereka mampu membangun sebuah relasi dengan pemiliknya dan bahkan bisa memohon-mohon diberi makan layaknya tingkah seekor anjing.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Terlepas dari sifatnya itu, si setan merah adalah ikan yang tangguh, lho! Meskipun begitu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal agar mereka dapat tumbuh maksimal.
Pertama, pastikan ukuran akuarium cukup besar untuk ruang gerak red devil karena mereka adalah perenang yang aktif. Aquarium Source menyarankan bahwa kamu bisa memilih akuarium dengan ukuran 180x70x70 cm atau lebih.
Di samping itu, memperhatikan suhu dan tingkat keasaman air akuarium juga gak kalah penting. Usahakan temperatur air berada pada kisaran 21–26 derajat Celsius dan pH 6–8.