SRIPOKU.COM - Makhluk apa sajakah yang selalu mendatangi manusia ketika tidur di malam hari? Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah mengungkap ada 4 makhluk yang selalu mendatangi kita setiap tidur malam.
Dikatakan Ustadz Khalid Basalamah, adanya 4 makhluk yang selalu mendampingi manusia saat tidur malam ini pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ada 4 makhluk yang selalu mendatangi kita setiap tidur malam ini ternyata berasal dari golongan yang berbeda-beda.
Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan pula bahwa 4 makhluk tersebut memiliki tugas masing-masing yang berbeda-beda.
4 makhluk yang selalu mendatangi kita setiap tidur malam ini perlu diketahui untuk menambah pemahaman tentang makhluk Allah SWT.
Lantas, makhluk apa saja yang dimaksud?
Berikut ini penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang dibagikan melalui kanal YouTube Sahabat Islam.
Baca juga: Datang Sesosok Makhluk Misterius yang Sangat Menyeramkan, Beginilah Gambaran Siksaan di Alam Kubur
Semasa hidupnya Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa terdapat 4 makhluk yang selalu mendatangi kita setiap tidur malam.
Makhluk tersebut di antaranya adalah malaikat pencatat amal baik dan malaikat pencatat amal buruk.
Kemudian yang ketiga adalah malaikat penjaga yang bernama Hafadzah.
Malaikat ini bertugas untuk menjaga manusia dari keburukan, termasuk saat tidur malam.
Selain itu, adanya malaikat Hafadzah adalah untuk mengimbangi qorin, yakni pendamping dari syaiton yang bertugas menyesatkan manusia.
"Kata Nabi Muhammad SAW, kalau seseorang di antara kalian mau tidur di malam hari, maka malaikat pendampingnya, kan kita didampingi oleh 3 malaikat ya. Ada malaikat pencatat amal baik, ada pencatat amal buruk, ada namanya malaikat Hafadzah. Hafadzhah ini menjaga. Jadi kalau orang mau jatuh nggak jadi, orang mau ini nggak jadi, ini ada memang. Dia memperingatkan manusia," tutur Ustadz Khalid Basalamah.
Selain ketiga malaikat di atas, makhluk lainnya yang mendatangi kita setiap akan tidur malam adalah syaiton.
"Kata Nabi SAW kalau seseorang di antara kalian mau tidur di malam hari, maka malaikat pendampingnya datang, syaiton pendampingnya datang," kata Ustadz Khalid Basalamah.
Datangnya syaiton adalah bertugas memberikan pengaruh buruk pada manusia.
Ketika syaiton membisikkan pengaruh buruk, malaikat Hafadzahlah yang bertugas menjaga manusia dari keburukan tersebut.
JIC – Ada banyak malaikat yang menyertai manusia, dari sejak mereka diciptakan di rahim ibunya, hingga di hari kematiannya, bahkan ketika mereka di alam kubur hingga hari kiamat.
Di artikel ini, kita akan melihat penjelasan tentang pengertaan malaikat dengan manusia ketika di dunia,
Teratur dalam Segala Hal
Malaikat adalah makhluk yang teratur dalam beribadah. Hal ini dikabarkan Rasulullah SAW kepada umatnya agar meniru sifat malaikat tersebut. Rasulullah SAW bersabda,
"Tidaklah kalian berbaris sebagaimana barisan para malaikat di sisi Tuhan mereka? Para sahabat menjawab, 'Bagaimana para malaikat berbaris di sisi Tuhan?' Rasulullah bersabda, "Mereka sempurnakan barisan pertama kemudian baris selanjutnya dan mereka rapatkan barisan." (HR Jamaah, kecuali Imam Bukhari)
Malaikat juga berdiri di hadapan Allah SWT dengan berbaris, sebagaimana Dia berfirman,
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨
Artinya: "Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar." (QS An Naba: 38)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malaikat merupakan makhluk mulia dan suci yang diciptakan oleh Allah SWT. Malaikat memiliki sifat-sifat yang membedakannya dengan manusia.
Malaikat tidak memiliki keinginan atau kebutuhan sendiri, seperti manusia yang memiliki kebutuhan untuk makan, minum, tidur, dan lainnya.
Malaikat juga tidak memiliki keinginan untuk memenuhi hawa nafsu atau keinginan duniawi. Berbeda dengan manusia yang sering kali tergoda oleh materi dan kekayaan. Malaikat hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk melakukan kehendak Allah SWT dan memenuhi perintah-Nya.
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia cukup banyak lho. Bukan hanya sekadar malaikat tidak memiliki hawa nafsu.
Nah, pengetahuan tentang sifat malaikat ini bisa diajarkan pada anak sejak dini. Sehingga, anak dapat menerapkan rukun iman yang kedua, yakni mempercayai malaikat dan tugas-tugasnya.
Berikut penjelesan tentang sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia. Simak ulasan Popmama.com, yuk!
Senantiasa Takut kepada Allah SWT
Selain taat, malaikat juga takut kepada Allah SWT. Mereka semua senantiasa ber-taqarrub kepada Allah SWT dan sangat takut kepada-Nya. Allah SWT berfirman,
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ ٤٩ يَخَافُوْنَ رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ࣖ ۩ ٥٠
Artinya: "Hanya kepada Allah bersujud segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, yaitu semua makhluk yang bergerak (bernyawa). Para malaikat (juga bersujud) dan mereka tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang (berkuasa) di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka)." (QS An Nahl: 49-50)
Tidak Memiliki Jenis Kelamin
Malaikat adalah makhluk yang terbuat dari cahaya dan mustahil memiliki jenis kelamin. Menurut Mahmud asy-Syafrowi, pendapat tersebut karena jenis kelamin hanya disematkan dan berlaku untuk sesuatu yang bersifat material, sementara malaikat bersifat ruhani.
Tidak menyombongkan diri
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah tidak sombong. Sifat ini tentu bertolak belakang dengan sifat manusia yang mudah sombong bila mencapai sesuatu.
Sifat mulia malaikat ini dijelaskan dalam surah An-Nahl ayat 49:
وَلِلّٰهِ يَسْجُدُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ مِنْ دَاۤبَّةٍ وَّالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ
Artinya: Dan segala apa yang ada di langit dan di bumi hanya bersujud kepada Allah yaitu semua makhluk bergerak (bernyawa) dan (juga) para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
Selain tidak sombong, sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia adalah ketiadaan sifat angkuh. Jadi, malaikat tidak memiliki sifat buruk sama sekali. Mereka hanya mengabdi untuk menyembah dan memuji Allah SWT.
Sifat malaikat ini diungkapkan dalam surah Anbiya ayat 19:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Tidak pernah lelah atau letih
Berbeda dengan manusia, sifat malaikat adalah tidak pernah merasa lelah atau letih. Meski tanpa istirahat, malaikat tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini berbeda dengan manusia yang bisa sakit bila tidak beristirahat sama sekali.
Sifat malaikat satu ini diterangkan dalam surah Al-Anbiya ayat 19:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.
Sifat Malaikat yang Beda dengan Manusia
Malaikat memiliki sejumlah sifat yang membedakannya dengan manusia dan makhluk Allah SWT lainnya. Mengutip buku Mengundang Malaikat ke Rumah karya Mahmud asy-Syafrowi, berikut 10 sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia.
Dapat Bergerak Secepat Kilat
Gerak malaikat juga berbeda dengan manusia. Menurut sejumlah ayat dalam Al-Qur'an, malaikat disebut bisa bergerak sangat cepat. Allah SWT berfirman,
وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ ٣ فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ ٤
Artinya: "demi (malaikat) yang cepat (menunaikan tugasnya) dengan mudah, (malaikat) yang bergegas (melaksanakan perintah Allah) dengan cepat," (QS An Nazi'at: 3-4)
Kemudian, Allah SWT juga berfirman,
وَالْمُرْسَلٰتِ عُرْفًاۙ ١ فَالْعٰصِفٰتِ عَصْفًاۙ ٢
Artinya: "Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa kebaikan dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencang," (QS Al Mursalat: 1-2)
Selalu berbaris teratur
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia selanjutnya adalah keteraturan. Jadi, malaikat selalu berbaris teratur ketika beribadah.
Untuk itu, Nabi Muhammad SAW menyarankan para sahabat membentuk saf salat yang rapi dan teratur seperti para malaikat.
Dalam surah An Naba ayat 38, sifat malaikat ini dijelaskan:
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ٣٨
Artinya: Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar.
Itulah sifat-sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia.
Selain mengajarkan tentang sifatnya, ajarkan juga tentang tugas-tugas malaikat pada anak, ya. Semoga bermanfaat.
Setiap manusia disebut dijaga oleh malaikat. Malaikat yang menjaga manusia adalah golongan malaikat Hafazhah.
Hal tersebut diterangkan dalam buku Janibal Ma'rifat karya Dafiq Rohman. Kata Hafazhah sendiri artinya 'para penjaga'.
Salah satu tugas malaikat golongan Hafazhah ini adalah menjaga manusia dari marabahaya pada saat tidur. Mereka menjaga dari gangguan binatang-binatang melata yang mungkin akan menggigit tanpa disadari oleh manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini juga disebutkan dalam Al-Qur'an surah Ar Ra'd ayat 11. Allah SWT berfirman,
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗ
Artinya: "Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah."
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam Al-Jawaab Al-Kaafy Liman Sa'ala anid-Dawaa' Asy-Syafaafy menjelaskan, para malaikat yang disebutkan dalam ayat tersebut bergiliran menjaga manusia, datang dan silih berganti, yang meneguhkan dan memerintahkan kepada kebaikan. Mereka juga melindungi dan membantu manusia dengan kemuliaan dari Allah SWT serta menyuruhnya bersabar.
Mereka berkata, "Ini merupakan kesabaran sesaat, yang mendatangkan ketenangan selama-lamanya."
Atymun Abd dalam buku Sosok Hafiz Dalam Kaca Mata Tafsir turut menjelaskan hal yang sama mengenai malaikat Hafazhah. Keberadaan malaikat Hafazhah ini dijelaskan dalam firman Allah SWT surah al-An'am ayat 61,
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ ٦١
Artinya: "Dialah Penguasa mutlak di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat."
Atymun Abd menukil Az-Zuhaili yang menafsirkan kata Hafazhah yang artinya para malaikat yang menghitung amal perbuatan kalian dan mereka adalah para malaikat yang mulia pencatat amal.
Para ahli tafsir mengartikan Hafazhah sebagai malaikat Allah SWT yang diutus untuk mengawasi manusia. Pengutusan malaikat tersebut merupakan realisasi dari sifat Allah SWT.
Malaikat Hafazhah tidak pernah terpisah dari setiap hamba Allah SWT, sebagaimana dijelaskan Imam an-Nawawi dan dinukil oleh Rosidin dalam buku Ramadhan Bersama Nabi.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumudin menyebutkan suatu hadits saat Nabi Muhammad SAW bercerita kepada Mu'adz bin Jabal RA bahwa setiap pagi dan sore, malaikat Hafazhah melaporkan amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.
Namun, malaikat Hafazhah tersebut harus melewati seleksi tujuh malaikat penjaga pintu langit dari langit satu hingga langit tujuh.
Secara berurutan, hal-hal yang menyebabkan suatu amal kebaikan manusia tidak diterima oleh malaikat penyeleksi pada setiap pintu langit adalah ghibah (menggunjing), tafakkur (angkuh), takabbur (sombong), ujub (merasa dirinya paling baik), hasud (iri hati), tidak berbelas kasih kepada sesama, dan beramal karena ingin meraih popularitas atau kedudukan tertentu.
Selanjutnya apabila amal kebaikan seseorang bersih dari tujuh hal tersebut, barulah sampai di hadapan Allah SWT. Kemudian Allah SWT memberikan satu seleksi lagi, yaitu apakah amal kebaikan tersebut dilakukan semata-mata karena Allah SWT atau dilakukan karena selain Allah SWT (yaitu riya).
Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.
by BP » Tue Jun 27, 2006 6:58 pm
MALAIKAT ADA YANG MEMBANGKANG?Yudas 1 : 6"Dan bahwa ia (Yesus) menahan malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang menginggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar" JAWAB : Benar! Yudas menunjuk kepada para malaikat yang tidak tinggal di dalam kedudukan kekuasaan seperti semula, tetapi memberontak terhadap Allah, melanggar hukum-Nya dan yang kini terpenjara sambil menunggu penghakiman. Akan tetapi, tidak semua malaikat terjatuh itu terpenjara, karena Iblis dan banyak setan berkeliaran di bumi saat ini. * 2 Petrus 2:4, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;" Ayat ini dengan tegas menunjuk kepada malaikat yang ikut memberontak bersama Iblis melawan Allah menjadi roh jahat yang dibicarakan dalam Perjanjian Baru. Mengapa ada roh-roh jahat dalam gua-gua gelap, dan yang lain bebas untuk bekerja bersama dengan Iblis di bumi ini tidak dijelaskan dalam Alkitab.
Selalu memuji Allah SWT dengan bertasbih
Sifat malaikat yang membedakannya dengan manusia cukup mencolok. Salah satunya adalah malaikat selalu memuji Allah. Malaikat tidak henti-hentinya mengucapkan tasbih pada-Nya.
Mereka bertasbih untuk menyucikan Allah. Sifat ini terungkap dalam surah Al-Baqarah ayat 30:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.